I.
Microbial
Pertumbuhan microbial biasanya ditentukan oleh waktu yang diperlukan
untuk menggandakan massa sel. Waktu penggandaan
massa sel dapt berbeda dengan waktu penggandaan jumlah karena massa sel dapat
meningkat tanpa penambahan jumlah sel. Tetapi bila dalam suatu lingkungan
tertentu interval antara penggandaan massa sel dan jumlah dengan waktu
berlangsung konstan, maka mikroorganisme tumbuh pada laju eksponensial. Pada kondisi demikian pertumbuhan dapat
digambarkan seperti berikut :
dX = µX (5.1)
dt
Atau :
dN = µnN (5.2)
dt
dimana : X =
konsentrasi sel g/L
N = konsentrasi sel jumlah/L
T = waktu (unit)
µ =
laju pertumbuhan spesifik hr-1 (massa)
µn = laju pertumbuhan spesifik (jumlah)
persamaan
(5.1) menggambarkan peningkatan massa sel dengan waktu dan persamaan (5.2)
menggambarkan penambahyan jumlah sel dengan waktu. Sebagiann besar keadaan
pertumbuhan diukur dengan peningkatan massa, jadi yang akan digunakan adalah µ.
Nilai µX adalah laju pertumbuhan volumetric ( prokdutivitas volumetric)
g/L-jam.
Integral persamaan (5.1) menghasilkan
dx = µ dt (5.3)
x
bila laju
pertumbuhan spesifik konstan, persamaan (5.3) menghasilkan :
ln x2 = µ
∆t (5.4)
x1
persamaan
(5.4) dapat diselesaikan pada kasus t=td yaitu waktu yang diperlukan untuk x2
= 2x1, lalu :
td
= ln 2 = 0,693 (5.5)
µ µ
dari persamaan (5.4) dapat dilihat bahwa laju
pertumbuhan spesifik dapat diperoleh dari slop dari plot ln X versus waktu.
Kinetika
pertumbuhan
Yang dimaksud dengan
pertumbuhan mikrobial pada organisme adalah peningkatan jumlah sel per
organisme, dimana ukuran sel menjadi lebih besar. Pada organisme uniseluler (bersel satu),
pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, dan pertambahan organisme, misalnya
pertumbuhan yang terjadi pada suatu kultur jasad renik
Pertumbuhan
disebut dalam keadaan keseimbangan jika secara teratur pada kondisi konstan,
sehingga jumlah pertambahan komponen Kimia juga konstan. Sebagai contoh,
pertambahan mengakibatkan penambahan massa sel sebanyak 2 kali dalam keadaan
keseimbangan mengakibatkan penambahan jumlah komponen sel seperti air, protein,
RNA, DNA, dan sebagainya.
Umur
sel generasi ditentukan setelah proses pembelahan selesai sedangkan umur kultur
ditentukan oleh lamanya inkubasi. Semakin baik nutrisi dalam substrat tempat
tumbuhnya maka pertumbuhan sel semakin cepat dan ukuran sel semakin besar.
Berikut
karakteristik pertumbuhan mikroorgansme :
v Bakteri menbelah diri dalam waktu 20-90
menit
v Ragi membelah diri dalam waktu 90-120
menit
v
Kapang
tumbuh dalam waktu 4-8 jam
Syarat-syarat tumbuhnya mikroba antara lain
sebagai berikut :
Ada
sel hidup
Ada
sumber nutrisi
Adanya nutrisi dan faktor pertumbuhan
Tidak ada inhibitor atau toksin
Kondisi fisio-kimia yang mendukung
II.
Fase- fase pertumbuhan mikroorganisme
Bila suatu sel mikroorganisme ditempatkan dalam suatu medium yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganismedi didalam dalam suatu suatusistem
sistemtertutup tertutup((batch system) maka pola
pertumbuhannya mengikuti fase fase-fase tertentu
Setiap jenis mikroorganisme memiliki kekhas tersendiri
Pertumbuhan jasad renik di dalam kultur statis
terdiri dari beberapa fase yang terlihat pada gambar 1.1
1.
Fase Adaptasi
Jika jasad renik dipindahkan ke dalam suatu medium,
mula-mula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan substrat dan
lingkungan sekitarnya. Pada fase ini
belum terjadi pembelahan sel Karena beberapa enzim mungkin belum disintesis.
Jumlah sel pada fase ini mungkin tetap tetapi
mungkin belum disintesis.
Jumlah sel pada fase ini mungkin tetap tetapi kadang-kadang menurun. Lamanya
fase ini bervariasi, dapat cepat atau lambat tergantung dari kecepatan
penyesuaian dengan lingkungan.
Lamanya fase adaptasi
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah :
1.
Medium dan lingkungan pertumbuhan
jika sel ditempatkan di medium yang sama dengan lingkungan sama seperti
medium dan lingkungan sebelumnya maka tidak memerlukan waktu lama untuk
addaptasi tetapi jika lingkungannya sangat berbeda maka akan memerlukan waktu
yang cukup lama untuk adaptasi
2.
Jumlah inukulum
jumlah sel awal sel yang semakin tinggi akan semakin cepat fase
adaptasi. Fase-fase adaptasi mungkin berjalan lambat karena beberapa sebab,
misalnya:
·
Kultur
yang dipindahkan dari mediun yang kaya ke medium yang kandungan nutriennya
terbatas
·
Mutan
yang baru terbentuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
·
Kultur
yang dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan komposisi sama seperti
medium sebelumnya
2.
Fase Pertumbuhan awal
Setelah
mengalami fase adaptasi, sel akan mulai membelah dengan kecepatan yang masih
sangat rendah karena baru selesai tahap penyesuaian diri.
3.
Fase Pertumbuahan Logaritmik
Pada fase ini sel jasad
renik membelah dengan cepat dan konstan, dimana pertambahan jumlahnya mengikuti
kurva logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
medium tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient. Juga kondisi
lingkungan termasuk suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini membutuhkan energi
lebih banyak dibandingkian dengan fase lainnya, selain itu sel paling sensitive
terhadap lingkungan.
4.
Fase Pertumbuahn Lambat
Pada fase ini pertumbuhan
populasi jasad renik diperlambat karena beberapa sebab :
1) Zat nutrisi di dalam medium sudah sangat
berkurang
2) Adanya hasil-hasil metabolisme yang
mungkin beracun atau dapat menghambat pertumbuhan jasad renik
Pada fase ini pertumbuhan sel tidak stabil tetapi jumlah populasi masih
naik karena jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak dari pada jumlah sel yang
mati.
5.
Fase Pertumbuhan Tetap (Statis)
Pada sel ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil
karena sel tetap membelah meskipun zat nutrisi sudah habis. Karena kekuirangan
zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi berbeda dengan sel yang tumbuh
pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel menjadi lebih tahan terhadap
keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radisasi dan bahan Kimia.
6.
Fase Menuju Kematian
Pada fase ini sebagian jasad renik mulai mengalami kematian karena
beberapa sebab :
1)
Nutrien didalam medium sudah habis
2)
Energi cadangan didalam sel habis
3) Jumlah sel semakin lama semakin semakin
banyak
Kecepatan kematian disebabakan oleh kondisi nutrien, lingkungan dan jenis
jasad renik
III.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi jasad renik
Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad
renik yang bersuifat heterotrop antara lain :
1)
Nutrien
jasad renik heterotrop membutuhkan nutrien untuk kehidupan dan
pertumbuhannya yaitu sebagai berikut :
Sumber karbon, Sumber nitrogen, Sumber energie dan, faktor pertumbuhan
seperti vitamin dan mineral.
beberapa jasad renik seperti Eschirchia
coli dan Enterobacter aerogenes, khamir dan kapang dapat tumbuh dengan baik
pada media/medium yang hanya mengandung glukosa sebagai sumber nutrien
organik.contoh lainnya streptokokus, stapilokokus dan dari berbagai organisme
lainnya mungkin membutuhkan beberapa sumber nitrogen organik lainnya dalam
bentuk asam amino, purin dan pirimidin serta faktor-faktor pertumbuhan lainnya seperti vitamin B.
thiamnin ( vitamin B1), riboflvin( vitamin B2), asam nikotinat (niasin),
piridoksin( vitamin B6), asam pantotenat dan kobalamin ( vitamin B12) yang oleh
organisme pemilih dan sukar tumbuh
nutrien dapat masuk kedalam sel jasad renik melalui beberapa cara yaitu:
a.
Transport Aktif
merupakan
tranport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energie untuk melewati
membran plasma yang mencakup osmosis dan difusi
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif,
dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel.
Difusi dibedakan menjadi difusi
dipermudah dengan saluran protein dan difusi dipermudah dengan protein pembawa
difusi
dipermudah dengan saluran protein Substansi seperti asam amino, gula, dan
substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membrane plasma.
Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang di
bentuk oleh protein. Protein yang membentuk saluran ini merupakan protein
integral.
difusi dipermudah dengan protein
pembawa proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu salauran dan
mengikat substansi yang ditranspor. Protein ini disebut protein pembawa.
Protein pembawa biasanya mengangkut molekul polar, misalnya asam amino dan
glukosa..
b.
Transport Aktif
Transpor aktif merupakan
kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari
transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan
dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif
ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
2)
Tersedianya Air
Sel Jasad Renik Memerlukan air untuk hidup dan berkembang biak. selain
merupakan bagian terbesar dari sel ( 70-80), air juga dibutuhkan sebagai reaktan
dalam berbagai reaksi biokimia
Berikut karakteristik beberapa mikroorganisme :
a) kadar air bahan pangan kapang kurang dari
14-15 %
b) Kapang tumbuh baik pada kondisi persediaan
air yang cukup
c)
Khamir dapat tumbuh pada medium dengan aktivitas air
relative lebih rendah yaitu 0,62-0,65 pada sirup dan sekitarv 0,78 dalam
larutan garam maupun sirup.
3)
Nilai Ph
pada umunya mikrooganisme dapat tumbuh pada kisaran Ph 3-6 kecuali asam
laktat. Kebanyakan kapang
dapat tumbuh pada kisaran pH yang luas yaitu 2-8,5 tetapi biasanya
pertumbuahannya akan lebih optimum pada kondisi asam atau pH rendah. Sedangkan
pada khamir Hampir sama seperti kapang akan tumbuh secara optimal pada kondisi
asam ( pH 4-4,5)
4)
Temperatur
mikroorganisme mempunyai
suhu optimim, minimum dan maksimum untuk pertumbuhannya. Pembagian
mikroorganisme berdasarkan kisaran suhu adalah :
1. Psikrofil mikrooganisme hidup antara suhu
0-35 0C tumbuh optimum pada suhu 13 0C
2. Mesofil mikrooganisme hidup antara suhu
15-55 0C tumbuh optimum pada suhu 25-40
0C
3. Termofil mikrooganisme hidup antara suhu
40-750C tumbuh optimum pada suhu 50-65 0C
Bakteri berdasarkan suhu pertumbuhannya dibagi menjadi bakteri
psikrofil, mesofil, dan termofil. Kebanyakan
kapang bersifat mesofilik, yaitu tumbuh baik pada suhu kamar. Suhu optimum
pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30 0C tetapi beberapa
dapat tumbuh pada 35-37 0C atau lebih
tinggi dan beberapa ada yang bersifat psikrofil, yaitu tumbuh baikpada suhu
lemari es. Kisaran suhu
pertumbuhan khamir hampir sama dengan kapang yaitu 25-30 0C dan maksimum 35-47 0C.
5)
Tersedianya Oksigen
Berdasarkan kebutuhan akan
oksigen, jasad renik dapat dibedakan atas 2 kelompok yaitu :
1.
Aerob
organisme yang dapa bertahan dan berkembang dalam
lingkungan yang tinggi oksigen. Terbagi menjadi :
·
aerob obligat membutuhkan oksigen untuk
respirasi sel .organisme ini menggunakan
oksigen untuk mengoksidasi substrat(gula dan lemak) untuk memperoleh
energi
·
Aerobik fakultatif , dapat menggunakan
oksigen tetapi juga memiliki sifat anaerobik
·
Mikroaerofil,
organisme yang dapat mggunakan oksigen, tetapi
hanya dalam konsentrasi rendah
·
Aerotolerant,
organisme yang dapat
hidup dalam kehadiran oksigen tetapi mereka anaerobik karena mereka tidak
meggunakan oksigen sebagai terminal akseptor elektron.
2.
Anaerob
adalah setia pmikroorganisme yang tidak
memerlukan untuk pertumbuhan dan dapat berakibat negatif atau bahkan mungkin
mati bila bereaksi dengan oksigen. Terbagi menjadi 3 kelompok :
·
Anaerob obligat mikroorganisme yang tidak
dapat menggunakan oksigen untuk pertumbuahan dan dapat berdampak negati untuk
organisme tersebut
·
aerotolerant mikroorganisme yang tidak
menggunakan oksigen untuk pertumbuhan tetapi dapat mentolerir keberadaan
oksigen
·
anaerobik fakultatif, mikroorganisme yang
dapat tumbuh tanpa oksigen dan dapat memanfaatkan oksigen bila ada.
Aerob Obligat anaerob
obligat
Fakultatif aerob dan anaerob mikroaerofil
6)
Komponen Anti Mikroba
Adanya komponen antimikroba dalah melalui beberapa
cara yaitu:
·
Terdapat secara alamiah
·
Ditambahkan secara sengaja
·
Terbentuk selama pengolahan
IV.
Media Pertumbuhan
Media pertumbuhan adalah cairan atau gel yang dirancang untuk mendukung
pertumbuhan mikroorganisme atau sel atau tanaman kecil seperti lumut. Ada 2 jenis media pertumbuhan utama yaitu : media
yang digunakan untuk kultur sel dengan menggunakan sel khusus yang berasal dari
sel hewan atau tanaman dan media yang
digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan ragi secara umun
menggunakan media agar. Perbedaan antara media yang digunakan untuk
kultur sel dengan media untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah Pada kultur
sel, sel tidak akan tumbuh tanpa adanya penambahan hormon atau faktor
pertumbuhan lainnya sedangkan pada media organisme hal itu tidak berlaku.
Selain itu Kultur sel memerlukan media cair sedangkan mikroorganisme dapat
tumbuh pada media cair atau padat. Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah
media pertumbuhan untuk mikroorganisme . Pemilihan media yang baik sama
pentingnya dengan prmilihan mikroorganisme yang dapat melakukan fermentasi
untuk menghasilkan produk yang diingkinkan. Media merupakan sumber nutrisi bagi
pertumbuhan, energi, pembentukan sel dan biosintesa bagi hasil fermentasi,
dimana yang paling penting adalah adanya sumber karbon dan nitrogen yang paling
penting yang harus terdapat dalam media karena sel mikroogranisme dan hasil
produknya tersusun dari zat-zat tersebut
Media sederhana terbagi
menjadi 2 yaitu :
1. media sintesis ( media terdefenisi)
Merupakan media yang terpilih sebagai suatau
media yang dikehendaki karena tersusun dari komponen-komponen yang telah
diketahui persenyawaannya dan telah ditentukan. Masing-masing komponennya
adalah persenyawaan yang murni, dan jumlahnya ditambahkan kedalam media
diketahui pula
2. Media non sintesis (undefined media)
merupakan media yang tidak diketahui
komposisi dari komponen-komponen persenyawaannya. Media ini dipilih dikarenakan
kebutuhan organisme yang tidak pernah dikembangbiakkan pada media yang
ditetapkan.
Selain jenis diatas terdapat
beberapa jenis media fermentasi antara lain :
1. Media gizi
ini adalah media yang tidak terdefenisi
karena sumber asam amino mengandung persenyawaan dengan komposisi yang tidak
diketahui. Media gizi mengandung semua media gizi mengandung semua unsur yang
paling perlu bakteri untuk pertumbuhan dan non-selektif, sehingga mereka
digunakan untuk budidaya umum dan pemeliharaan bakteri disimpan dalam koleksi
kultur laboratorium.
Jenis-jenis media gizi :
·
Media terdefinisi (juga dikenal sebagai medium basal atau kompleks) adalah
media yang berisi:
·
sumber karbon seperti glukosa untuk pertumbuhan bakteri
·
air
·
berbagai garam yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
bakteri
·
Media
ditetapkan (juga dikenal sebagai media didefinisikan secara kimia atau media
sintetik)
·
semua bahan kimia yang digunakan dikenal
·
tidak mengandung ragi, hewan atau tumbuhan jaringan
·
Diferensial
menengah
·
semacam
indikator, biasanya pewarna, adalah ditambahkan, yang memungkinkan untuk
diferensiasi reaksi kimia tertentu yang terjadi selama pertumbuhan.
gambar media gizi
2.
Media Minimal
media Minimal adalah yang mengandung nutrisi minimum mungkin untuk pertumbuhan
koloni, umumnya tanpa kehadiran asam amino, dan sering digunakan oleh ahli
mikrobiologi dan genetika untuk tumbuh "wild type" mikroorganisme.
Minimal media juga dapat digunakan untuk memilih terhadap rekombinan atau exconjugant. Minimal
menengah biasanya berisi:
·
sumber karbon untuk pertumbuhan bakteri, yang
mungkin menjadi gula seperti glukosa , atau sumber energi yang kaya kurang
seperti suksinat
·
berbagai garam, yang mungkin berbeda antara
bakteri spesies dan kondisi pertumbuhan; ini umumnya menyediakan unsur-unsur
penting seperti magnesium, nitrogen, fosfor, dan belerang untuk memungkinkan
bakteri untuk mensintesis protein dan asam nukleat
·
air
3.
Media Selektif
Selektif media yang digunakan
hanya untuk pertumbuhan mikroorganisme yang dipilih. Sebagai contoh, jika suatu
mikroorganisme resisten terhadap suatu antibiotik tertentu , seperti ampisilin
atau tetrasiklin , maka antibiotik dapat ditambahkan ke media dalam rangka
untuk mencegah sel lain, yang tidak memiliki resistensi, untuk tumbuh.
Beberapa contoh media selektif meliputi :
·
agar
biru metilen (EMB) yang berisi biru metilen - beracun untuk bakteri
Gram-positif , hanya memungkinkan pertumbuhan bakteri Gram negatif
·
YM (
ragi dan jamur ) yang memiliki rendah pH , menghambat pertumbuhan bakteri
·
agar
darah (digunakan untuk strep tes), yang
berisi darah jantung sapi yang menjadi transparan di hadapan hemolytic Streptococcus
·
Agar MacConkey untuk Gram-negatif bakteri
·
Agar
Hektoen enterik (HE) yang selektif untuk
bakteri Gram-negatif
·
Agar
garam manitol (MSA) yang selektif untuk bakteri Gram-positif dan diferensial
untuk manitol
·
Terrific
Broth (TB) digunakan dengan gliserol dalam budidaya strain Escherichia
coli rekombinan
·
lisin xilosa desoxyscholate (XLD), yang selektif
untuk bakteri Gram-negatif
·
agar-agar
buffer ekstrak ragi arang, yang selektif untuk bakteri gram-negatif tertentu,
terutama legionella pneumophila
contoh media
selektif :
EMB ( eosin
metylen blue)
4.
Media
differensial
Diferensial media atau media indikator untuk membedakan satu jenis mikroba yang diambil
dari pertumbuhhan yang lain di media yang sama. jenis media ini menggunakan
karakteristik biokimia dari suatu mikroorganisme yang tumbuh di hadapan nutrisi
tertentu atau indikator (seperti netral merah , merah fenol , eosin y , atau
metilen biru ) ditambahkan ke medium untuk
menunjukkan ciri-ciri tertentu dari suatu mikroorganisme. Jenis media
ini digunakan untuk mendeteksi mikroorganisme dan oleh para ahli biologi
molekuler untuk mendeteksi rekombinan strain bakteri. Contoh media differensial meliputi :
·
eosin
metilen biru (EMB), yang berbeda untuk fermentasi laktosa dan sukrosa
·
(MCK),
yang berbeda untuk fermentasi laktosa
·
garam
manitol agar (MSA), yang berbeda untuk fermentasi manitol
·
X-gal piring, yang diferensial untuk operon lac
mutan
Contoh media
differensial :
Alpha
Hemolytic Streptococci
RBC
dengan lysis tidak lengkap
Beta Hemolytic Streptococci
RBC dengan lysis lengkap
Gamma Hemolytic Streptococci
RBC
tanpa lysis
V.
Teknik
pembudidayaan khusus
1. Bakteri
anaerob
·
media pengurangan(Reducing Media)
media
pengurangan berisi reduktor yang
menguras oksigen. hal ini diperlukan untuk menumbuhkan bakteri anaerob obligat, karena mereka tidak dapat
tumbuh dengan adanya oksigen
·
Kontainer Anaerobik
Sebuah
wadah untuk pertumbuhan mikroorganisme anaerob memiliki penampang berbentuk kerucut dan penutup yang cocok
dengan penampang berbentuk kerucut yang
menentukan volume yang antara kedua bagian . Suatu aliran melimpah menggalir
melalui sekitar piring, dan pinggiran
piring dan menutup segel bersama-sama dengan medium agar membawa kelebihan
organisme diperas dari volume sebagai penutup yang diletakkan ke piring. Koloni organisme dapat dilihat baik
melalui makanan atau menutup karena masing-masing adalah transparan
·
Agar
shake( agar goyang)
Sebuah
metode untuk mengisolasi bakteri anaerob dengan menggoyangkan media cair dalam
sebuah agar-agar atau gelatin untuk mendistribusikan inokulum sebelum media
memadat.
Gambar agar shake
·
Agar
stab
Sebuah media
untuk bakteri anaerobik yang dibuat dengan cara
menusuk medium agar padat dalam tabung tes dengan jarum untuk mengisolasikan kultur tertutup dengan
inokulum bakteri.
gambar
agar stab
2.Bakteri
Microaerophilic
·
tumbuh
terbaik di bawah pengurangan tingkat O2
dan peningkatkan kadar CO2
·
Atmosfer normal 21 %
kadar O2
3 to
.03 %kadar CO2
1. candle
jar
suatu
metoda yang digunakan untuk anaerobiosis, sebuah lilin menyala ditempatkan
sebagai tabung kedap udara . bertujuan untuk menghilangkan oksigen.
2. CO2
generating packet
Merupakan
suatu metode yang digunakan untuk membangkitkan CO2 dengan cara meletakkan cawan petri kedalam
kantong kedap udara dan meletakkan gae generator untuk menghasilkan CO2 .
referensi :
Ir. Jaksen. M. Amin, M.Si..2010. Modul
rekayasa bioproses.Palembang:politeknik Negeri Sriwijaya
No comments:
Post a Comment