PREPARASI SAMPEL BATUBARA
Pendahuluan
Pengambilan
sampel atau yang disebut sampling adalah suatu proses pengambilan sampel dengan
massa yang kecil dari massa yang besar dan cukup representatif serta merata.
Tujuan dari sampling adalah untuk mendapatkan sejumlah sampel batubara yang
mewakili suatu satuan tertentu, dengan jumlah massa dan ukuran yang sesuai,
yang diperlukan untuk mengetahui kualitas batubara tersebut berdasarkan sifat
kimia dan fisika yang dimilikinya.
Metode
sampling yang telah dijadikan standar, antara lain adalah sebagai berikut:
·
ASTM D 2234 “Standart Test Methods for
Collection of a Gross Sample of Coal”
·
British Standart, BS 1017 Part 1
“Sampling of Coal”
·
International Standart, ISO-1988 “ Hard
Coal Sampling”
·
Australian Standart, AS 2646 “Sampling
of Solid Mineral Fuels”
·
Japanese International StandarT JISM
8100
·
Dan lain-lain
Istilah-Istilah yang digunakan dalam
sampling
Istilah-istilah yang banyak digunakan
dalam metode sampling antara lain:
·
Bulk
Sample
Sample
yang diambil secara keseluruhan dari lapisan yang ada tanpa membagi-bagi dalam
sub-bagian
·
Play
Sample
Sample
yang diambil dari lapisan batu-bara berdasarkan perbedaan litotipe, adanya
lapisan pengotor atau ketebalan secara sistematis dari top sampai bottom.
·
Composite
Sample
Sample
yang diambil dari masing-masing ply
sample secara representative untuk selanjutnya dicampur menjadi satu
sebelum dilakukan analisi dilaboratorium.
·
Run Of Mine (ROM) Coal
Batu-bara
yang dihasilkan dari suatu oprasi penambangan sebelum mengalami proses lebih
lanjut.
·
Raw
(uncleaned) Coal
Batu-bara
yang belum mengalami pencucian walaupun mungkin telah mengalami pengayakan.
·
Cleaned
Coal
Batu-bara
yang telah mengalami proses pencucian baik dengan cara basah meupun dengan cara
kering.
·
Large
Coal/Lump Coal
Batu-bara
yang berukuran lebih besar dari ukuran yang disetujui tanpa batas top size.
·
Graded
Coal/Size Coal
Batu-bara
yang mempunyai ukuran tertentu setelah mengalami proses pengayakan.
·
Small
Coal
Batu-bara
dengan ukuran <50 mm dan tidak ada batas under
size.
·
Fine
Coal
Batu-bara
halus yang umumnya mempunyai ukuran partikel < 1,5 mm dengan sangat jarang yang berukuran diatas 3 mm
·
Consignment
Sejumlah
komoditi btu-bara yang dikirim pada suatu waktu tertentu. Consignment dapat terdiri dari satu atau lebih batch atau satuan.
·
Batch
Sejumlah
komoditi batu-bara yang dihasilkan pada satu waktu tertentu dalam keadaan yang
relative seragam.
·
Incerement
Sejumlah
contoh batu-bara yang terambil oleh satu kali gerakan alat sampling atau
pengaambil sample.
·
Gross
Sample
Sample
yang terbentuk dari suatu gabungan semua increment
yang diperoleh dari sebuah consignment.
·
Replicate
Sample
Pengambilan
increment dari consignment pada selang waktu, berat dan ruang yang sama. Kemudian increment tersebut ditempatkan kedalam container atau tempat yang berbeda.
·
Duplicate
Sample
Pengambilan
sample replikat dengan hanya 2 buah sample untuk memperkirakan presisi
rata-rata dari sampling sejumlah consignment.
·
Bias
Kesalahan
sistematis yang mengakibatkan hasil yang lebih tinggi atau lebih rendah dari
hasil yang sebenarnya.
·
Presisi
Suatu
ukuran untuk menilai apakah hasil dari suatu rangkaian pengamatan sesuai satu dengan yang lain.
·
Sistematis
Sampling
Sampling
yang dilakukan secara sistematis berdasarkan waktu atau posisi dari unit yang
bersangkutan.
·
Random
Sampling
Sampling
yang dilakukan pada waktu dan posisi unit secara sembarang (acak).
Peralatan yang Digunakan
1.
Alat Manual
· Laddle
Alat sampling dengan
bukaan minimal 2,5 kali ukuran batubara top size. Alat ini tidak cocok untuk
batubara dengan ukuran >80 mm.
· Sekop
Alat sampling yang
digunakan untuk batubara yang diam (di tumpukan). Bukaan sekop minimal 2,5 kali
ukuran batubara top size. Tidak cocok untuk batubara yang sedang bergerak dan
ukuran top size >80 mm.
· Sampling
Frame
Alat sampling untuk batubara diatas conveyor.
Jarak antara sisi frame paling tidak 2,5 kali ukuran batubara top size.tinggi
frame lebih besar dari ketebalan batubara diatas ban.
2.
Alat Mekanis
·
Breeches Chute
Alat sampling untuk
batubara curahan.
· Slotted
Arm
Alat sampling pada
curahan. Alat ini biasanya tidak digunakan untuk batubara yang berukuran >20
mm. Lebar slot tidak kurang dari 2,5 kali ukuran batubara top size.
· Swinging
Arm
Alat ini untuk sampling
pada curahan di ujung conveyor dan sesuai untuk posisi dimana tinggi ruangan
terbatas.
· Ram
Operated Cart
Alat sampling untuk
batubara yang sedang dicurahkan.
· Scrapper
Arm
Alat sampling di conveyor yang sedang
bergerak terutama untuk batubara yang berukuran sampai 50 mm.
Dasar- Dasar Sampling
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sampling batubara lepas (baik
sebelum maupun sesudah mengalami proses lebih lanjut), yaitu:
·
Lokasi sampling (stockpile, conveyor,
gerbong KA, kapal laut)
·
Jumlah increment yang harus diambil
·
Berat setiap increment yang harus diambil
·
Replikasi sampling
Tabel
1. Lokasi Sampling dan Jumlah Increment yang harus diambil untuk Analisis Abu
dan lainnya
Keadaan
Batubara
|
Jumlah Increment dari
|
|||
Conveyor
|
Gerbong KA
|
Kapal Laut
|
Stockpile
|
|
Cleaned Coal
Uncleaned Coal
|
16
32
|
24
48
|
32
64
|
32
64
|
Tabel 2. Jumlah Increment untuk Analisis Kadar Lengas di
seluruh Lokasi Sampling
Keadaan Batubara
|
Jumlah Increment
|
Washed graded coal
Washed smalls
|
16
32
|
Tabel-tabel
tersebut berlaku jika tonnage batubara
≤ 1000 ton.
Untuk
tonnage batubara > 1000 ton, maka jumlah increment harus dikalikan factor di
bawah ini :
f =
dimana f adalah factor
yang harus dikalikan dengan jumlah increment yang ditunjukkan pada tabel 1 dan
tabel 2. Sedangkan berat contohnya dihitung dengan rumus :
P
= 0,06 D
Dimana,
P
= berat contoh (kg)
D = diameter partikel top size (mm)
Dengan
catatan,
·
Bila top size ≤ 150 mm, berat contoh
tidak boleh kurang dari 0,5 kg.
·
Bila top size > 150 mm, berat contoh
tidak boleh kurang dari 10 kg.
Replikasi Sampling
Replikasi
sampling dilakukan dengan cara pengulangan sampling dari increment.
Tujuan
= memeriksa ketelitian sampling yang telah dilakukan.
Dari
satu unit batubara yang akan disampling, dibuat 6 replikat dari jumlah
increment yang diambil sesuai dengan tabel 1 dan 2. Jika jumlah increment tidak
genap dibagi 6, maka jumlah increment ditambah hingga genap. Kemudian setiap
bagian pembagian sampel dianalisis secara terpisah.
Perbedaan
yang diperkenankan antara contoh replikasi dengan contoh lainnya ditunjukkan
oleh tabel di bawah ini (Tabel 3).
Hasil
analisis
|
Jenis
Batubara
|
Ketelitian
Standar
|
Abu/Lengas
|
<
20%
>
20%
|
1,5%
dari kadar abu/lengas yang sebenarnya
2%
absolut
|
Contoh
:
Jika
kadar abu/lengas 15%, maka relevansi antara 13,5% sampai 16,5%
Jika
kadar abu/lengas 25%, maka relevansi antara 23% sampai 27%
Sampling dari Conveyor
Sebaiknya,
increment dilakukan dalam satu gerakan alat sampling dengan lebar alat minimal
2,5 kali ukuran top size batubara. Sampling dilakukan pada saat terdapat
pemuatan secara normal ke atas conveyor pada titik sampling, bukan sampling
awal dan akhir curahan.
Bila
batubara memiliki ukuran top size > 80 mm atau pada suatu titik curahan dan
aliran yang bergerak, sampling dilakukan dengan alat mekanis. Bila terpaksa
dilakukan dengan cara manual, conveyor harus dihentikan terlebih dahulu.
Metode-metode
sampling :
1. Sampling dari ban
yang dihentikan
Increment dikumpulkan di seluruh
penampang melintang aliran batubara dengan menggunakan alat bantu berupa frame.
Frame diletakkan di atas conveyor melintang terhadap lebarnya. Semua batubara
yang terambil oleh frame tersebut dimasukkan ke dalam wadah sample dimana
setiap bongkahan batubara yang menghalangi pemasangan frame harus didorong.
2. Sampling dari titik
curahan
Merupakan metoda yang paling dapat
dipercaya dalam mengumpulkan increment apabila batubara sedang bergerak. Pada
samping menggunakan alat mekanis, mesin sampling harus melewati curahan
batubara yang jatuh pada kecepatan konstan dan harus diatur dengan hati-hati
untuk menjamin bahwa seluruh ketebalan dan lebar curahan dapat terambil semua.
Sampling dengan alat manual dapat
dilakukan menggunakan sekop atau laddle yang digerakkan melintang lebar curahan
dengan kecepatan tetap. Apabila curahan terlalu lebar sehingga alat sampling
tidak dapat mengambil contoh memotong seluruh lebar dalam satu gerakkan maka
curahan harus diambil contohnya secara sistematis dengan mengambil increment
dari bagian curahan secara bergantian.
3. Sampling dari
conveyor yang sedang bergerak
Cara ini dilakukan bila sampling pada
titik curahan sulit diperoleh secara memuaskan. Perhatian ditekankan untuk
menjamin seluruh ketebalan aliran terambil. Pada proses sampling, sekop akan
bergerak sepanjang aliran dan menyapu dasar untuk menghindari tidak terambilnya
batubara yang berukuran kecil. Sampling sebaiknya dilakukan menggunakan alat
mekanis karena sampling dengan alat manual hanya dapat dilakukan apabila
kecepatan conveyor tidak lebih dari 1,5 m/s, dengan tinggi aliran batubara <
0,3 mm dan curahan batubara < 200 ton/jam .
4. Sampling dari
curahan yang bergerak terputus-putus
Contoh
dari sampling jenis ini adalah curahan dari discharging conveyor, bucket
elevator, atau bucket conveyor. Sample dilakukan bila berat dari bucket tidak
kurang dari berat increment yang dikehendaki.
Increment dikumpulkan dari curahan
batubara pada titik pencurahan atau pada titik mana saja dengan menghentikan
curahan. Seluruh isi bucket harus diambil sebagai satu increment atau dibagi
menjadi beberapa bagian untuk bucket yang berukuran besar.
makash infonya ya
ReplyDeletehttps://www.kmengineering.co.id