A. Metode
Pembuktian Ilmiah
Metode ini mengenal hakikat melalui
percobaan dan penglihatan sedangkan aqidah agama berhubungan dengan alam
semesta diluar indra manusia yang tidak mungkin dilakukan percobaan (agama
didasarkan dari analogi dan induksi) sebab agama tidak memiliki landasan
ilmiah. Suatu percobaan dianggap sebagai suatu percobaan ilmiah, tidak hanya
karena percobaan itu dapat diamati secara langsung, demikian pula suatu analogi
tidak dapat dianggap salah satu analogi karena dia analog. Dengan demikian
tidak berarti bahwa agama ‘iman kepada yang ghaib” dan ilmu pengetahuan adalah
percaya pada pengamatan ilmiah sebab baik agama maupun ilmu pengetahuan
berdasarkan keimanan pada yang ghaib . sebenarnya apa iman kepada yang ghaib
oleh orang yang mu’min adalah iman kepada hakikat yang tidak dapat diamati, hal
ini tidak berarti suatu kepercayaan itu buta tetapi justru merupakan suatu
interpretasi yang baik terhadap kenyataan yang tidak dapat diamati oleh para
ilmuwan(sarjana).
B. Keberadaan
Alam Menunjukkan Adanya Tuhan
Adanya alam semesta dan organisasi yang
menakjubkan dan rahasia yang harus memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu
kekuatan yang menciptakannya, suatu akal yang tidak ada batasnya . setiap
manusia normal percaya bahwa dirinya ada dan percaya pula bahwa alam ini ada.
Jika manusia percaya akan eksistensi alam ada maka secara logika harus percaya
adanya pencipta alam semesta. Oleh karena itu bagaimana percaya pada alam
semesta yang sedemikian luas ada dengan sendirinya tanpa adanya pencipta
seperti yang tertuang dalam Al Qur’an An-Najm : 31 yang artinya “ dan hanya
kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan dibumi supaya Dia memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan
dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (surga)”
C. Melalui Pendekatan Fisik Adanya Tuhan
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja
kimia dan fisika di alam semesta ini terus berlangsung serta kehidupan tetap
berjalan. Hal ini memberikan bukti bahwa alam tidak bersifat azzali. Jika alam
bersifat azzali maka sejak dulu energinya, sesuai dengan hukum tersebut dan
tentu tidak ada lagi kehidupan di alam modern ini, oleh karena itu pasti ada
yang menciptakan alam yaitu tuhan.
No comments:
Post a Comment