1. Bahan kimia mudah terbakar
Bahan mudah terbakar
adalah bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.
Reaksi kebakaran yang amat cepat juga dapat menghasilkan ledakan. Bahan cair
yang dinyatakan mudah terbakar bila titik nyala > 21 C dan < 55 C pada tekanan
1 atm. Bahan cair yang dinyatakan sangat mudah terbakar bila titik nyala <
21 C dan titik didih < 20 C pada tekanan 1 atm bahan terbakar dapat
diklasifikasikan menjadi :
a. Zat padat mudah terbakar, dalam industri adalah belerang
(sulfur), fosfor kertas/rayon, hibrida logam dan kapas. Pada umumnya zat padat
lebih sukar terbakar daripada bentuk cair. Meski demikian zat padat terbentuk
serbuk halus mudah terbakar.
b. Zat cair mudah terbakar. Kelompok ini adalah yang paling
banyak ditemukan dalam industri yang dikenal sebagai pelarut organik. Contohnya
eter alcohol, aseton, benzene, dan heksa dll. Pelarut tersebut pada suhu kamar
menghasilkan uap yang dalam perbandingan tertentu dapat dipakai oleh adanya api
terbuka atau loncatan listrik. Pengalaman menunjukkan bahwa uap dapat berdifusi
sejauh 3 meter menuju titik api atau seolah-olah kita melihat api menyambar
pelarut organic pada jarak tersebut
c.
gas yang mudah
terbakar: Gas Alam ,
Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Etilen Oksida
, Metana (CH4), Karbon monoksida
(CO), Butana (CH3CH2CH2CH3)
2.
Bahan kimia beracun
·
Logam Metaloid
Timbal (Pb), perak
(Ag), Cadmium, Krom (Cr), Arsen, Fosfor
Efek yang ditimbulkan:
syaraf, ginjal dan darah, iritasi kanker, metabolisme
·
Bahan Kimia Pelarut
Bensin, Minyak Tanah, Alkohol
Efek yang ditimbulkan: Pusing, koma
hati, ginjal, leukemia
·
Gas Beracun
Nitrogen (N2), Argon (Ar),
Helium (He), Asam sianida (HCN), karbon monoksida (CO), NO2, H2S
Efek yang ditimbulkan: asfiksi
sederhana, sesak nafas, pusing, kejang, hilang otak, jantung, syaraf hilang
kesadaran, sesak nafas, iritan, dan kematian
·
Karsinogen
Benzene, Asbes, Bensidin, Krom Naftil,
Amin, Vinil klorida
Efek yang ditimbulkan: leukemia,
paru-paru, kandung kemih, hati, syaraf pusat
·
Pestisida
Organoklorin dan organosulfat
Efek yang ditimbulkan: pusing, kejang,
hilang kesadaran, kematian
3.
Bahan kimia iritan
Bahan yang karena reaksi kimia dapat
menimbulkan kerusakan atau peradangan atau sanitasi bila kontak dengan
permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Bahan
iritan padaat bahaya akan timbul bila kontak dengan kulit atau mata.
Padat
·
Anorganik: Natrium Hidroksida(NaOH),
Natrium silikat (Na2ASiO2)
·
Organik: kalsium hidroksida (Ca(OH)2,
KOH, Fenol (C6H5OH), asam tricloasetat (M2COOH)
Cair
·
Anorganik: asam sulfat, HNO3,
HCl
·
Organik: HF, H2SO4
4.
Bahan Kimia Korosif
Bahan yang karena reaksi kimia dapat
merusak logam
Contoh: Asam sulfat (H2SO4),
asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH),
kalsium hidroksida (Ca(OH)2), belerang dioksida (SO2)
5.
Bahan kimia yang reaktif terhadap asam
Reaktif terhadap asam maksudnya senyawa
kimia akan menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang
beracun dan korosif.
Contoh: kalium klorat/perklorat (KClO3),
Kalium Permanganat (KMnO4), Asam Kromat (H2Cr2O3).
6.
Gas beracun yang larut dalam air
·
Gas amat larut dalam air, merusak
saluran pernafasan bagian atas : NH3, HCl, CH3COOH, HF
·
Gas dengan kelarutan sedang, merusak
saluran pernafasan bagian atas dan bagian dalam : SO2, Cl2, Cr2
·
Gas dengan kelarutan kecil, merusak alat
pernafasan bagian dalam : O3, NO2
7.
Bahan kimia mudah meledak
Reaksi kimia menghasilkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu tinggi sangat peka terhadap panas dan
pengaruh mekanis (gesekan) eksplosif juga dapat terjadi akibat pencampuran.
C-C (asetilen)
C-N2 (diazo)
C-NO (nitrozo)
C-NO2 (nitro)
C-(NO2)2 (alkil
polinitro)
C=N-O (oksin)
C-N=N (azo)
N-NO (N-Nitroso)
N-NO2 (N-Nitro)
N2 (azida)
C-N2 (diazonium)
N-logam
N-OH (hidroksil/ammonium)
C-Cl-O3 (perkloril)
O-O (peroksida)
O3 (ozon)
No comments:
Post a Comment