Thursday 4 October 2012

Bahan Kimia Berbahaya

1.      Bahan kimia mudah terbakar
Bahan mudah terbakar adalah bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat juga dapat menghasilkan ledakan. Bahan cair yang dinyatakan mudah terbakar bila titik nyala > 21 C dan < 55 C pada tekanan 1 atm. Bahan cair yang dinyatakan sangat mudah terbakar bila titik nyala < 21 C dan titik didih < 20 C pada tekanan 1 atm bahan terbakar dapat diklasifikasikan menjadi :
a.       Zat padat mudah terbakar, dalam industri adalah belerang (sulfur), fosfor kertas/rayon, hibrida logam dan kapas. Pada umumnya zat padat lebih sukar terbakar daripada bentuk cair. Meski demikian zat padat terbentuk serbuk halus mudah terbakar.
b.      Zat cair mudah terbakar. Kelompok ini adalah yang paling banyak ditemukan dalam industri yang dikenal sebagai pelarut organik. Contohnya eter alcohol, aseton, benzene, dan heksa dll. Pelarut tersebut pada suhu kamar menghasilkan uap yang dalam perbandingan tertentu dapat dipakai oleh adanya api terbuka atau loncatan listrik. Pengalaman menunjukkan bahwa uap dapat berdifusi sejauh 3 meter menuju titik api atau seolah-olah kita melihat api menyambar pelarut organic pada jarak tersebut
c.       gas yang mudah terbakar:  Gas Alam , Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Etilen Oksida ,  Metana (CH4), Karbon monoksida (CO),   Butana (CH3CH2CH2CH3)   

2.      Bahan kimia beracun
·         Logam Metaloid
Timbal (Pb), perak (Ag), Cadmium, Krom (Cr), Arsen, Fosfor
Efek yang ditimbulkan: syaraf, ginjal dan darah, iritasi kanker, metabolisme
·         Bahan Kimia Pelarut
Bensin, Minyak Tanah, Alkohol
Efek yang ditimbulkan: Pusing, koma hati, ginjal, leukemia
·         Gas Beracun
Nitrogen (N2), Argon (Ar), Helium (He), Asam sianida (HCN), karbon monoksida (CO), NO2, H2S
Efek yang ditimbulkan: asfiksi sederhana, sesak nafas, pusing, kejang, hilang otak, jantung, syaraf hilang kesadaran, sesak nafas, iritan, dan kematian
·         Karsinogen
Benzene, Asbes, Bensidin, Krom Naftil, Amin, Vinil klorida
Efek yang ditimbulkan: leukemia, paru-paru, kandung kemih, hati, syaraf pusat
·         Pestisida
Organoklorin dan organosulfat
Efek yang ditimbulkan: pusing, kejang, hilang kesadaran, kematian

3.      Bahan kimia iritan
Bahan yang karena reaksi kimia dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan atau sanitasi bila kontak dengan permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Bahan iritan padaat bahaya akan timbul bila kontak dengan kulit atau mata.
Padat
·         Anorganik: Natrium Hidroksida(NaOH), Natrium silikat (Na2ASiO2)
·         Organik: kalsium hidroksida (Ca(OH)2, KOH, Fenol (C6H5OH), asam tricloasetat (M2COOH)
Cair
·         Anorganik: asam sulfat, HNO3, HCl
·         Organik: HF, H2SO4
4.      Bahan Kimia Korosif
Bahan yang karena reaksi kimia dapat merusak logam
Contoh: Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), kalsium hidroksida (Ca(OH)2), belerang dioksida (SO2)

5.      Bahan kimia yang reaktif terhadap asam
Reaktif terhadap asam maksudnya senyawa kimia akan menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
Contoh: kalium klorat/perklorat (KClO3), Kalium Permanganat (KMnO4), Asam Kromat (H2Cr2O3).

6.      Gas beracun yang larut dalam air
·         Gas amat larut dalam air, merusak saluran pernafasan bagian atas : NH3, HCl, CH3COOH, HF
·         Gas dengan kelarutan sedang, merusak saluran pernafasan bagian atas dan bagian dalam : SO2, Cl2, Cr2
·         Gas dengan kelarutan kecil, merusak alat pernafasan bagian dalam : O3, NO2

7.      Bahan kimia mudah meledak
Reaksi kimia menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu tinggi sangat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan) eksplosif juga dapat terjadi akibat pencampuran.

C-C (asetilen)
C-N2 (diazo)
C-NO (nitrozo)
C-NO2 (nitro)
C-(NO2)2 (alkil polinitro)
C=N-O (oksin)
C-N=N (azo)
N-NO (N-Nitroso)
N-NO2 (N-Nitro)
N2 (azida)
C-N2 (diazonium)
N-logam
N-OH (hidroksil/ammonium)
C-Cl-O3 (perkloril)
O-O (peroksida)
O3 (ozon)

No comments:

Post a Comment