Friday 12 October 2012

Pembuktian Wujud Tauhid


A.    Metode Pembuktian Ilmiah
Metode ini mengenal hakikat melalui percobaan dan penglihatan sedangkan aqidah agama berhubungan dengan alam semesta diluar indra manusia yang tidak mungkin dilakukan percobaan (agama didasarkan dari analogi dan induksi) sebab agama tidak memiliki landasan ilmiah. Suatu percobaan dianggap sebagai suatu percobaan ilmiah, tidak hanya karena percobaan itu dapat diamati secara langsung, demikian pula suatu analogi tidak dapat dianggap salah satu analogi karena dia analog. Dengan demikian tidak berarti bahwa agama ‘iman kepada yang ghaib” dan ilmu pengetahuan adalah percaya pada pengamatan ilmiah sebab baik agama maupun ilmu pengetahuan berdasarkan keimanan pada yang ghaib . sebenarnya apa iman kepada yang ghaib oleh orang yang mu’min adalah iman kepada hakikat yang tidak dapat diamati, hal ini tidak berarti suatu kepercayaan itu buta tetapi justru merupakan suatu interpretasi yang baik terhadap kenyataan yang tidak dapat diamati oleh para ilmuwan(sarjana).

B.     Keberadaan Alam Menunjukkan Adanya Tuhan
Adanya alam semesta dan organisasi yang menakjubkan dan rahasia yang harus memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menciptakannya, suatu akal yang tidak ada batasnya . setiap manusia normal percaya bahwa dirinya ada dan percaya pula bahwa alam ini ada. Jika manusia percaya akan eksistensi alam ada maka secara logika harus percaya adanya pencipta alam semesta. Oleh karena itu bagaimana percaya pada alam semesta yang sedemikian luas ada dengan sendirinya tanpa adanya pencipta seperti yang tertuang dalam Al Qur’an An-Najm : 31 yang artinya “ dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan dibumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (surga)”


C.      Melalui Pendekatan Fisik Adanya Tuhan
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di alam semesta ini terus berlangsung serta kehidupan tetap berjalan. Hal ini memberikan bukti bahwa alam tidak bersifat azzali. Jika alam bersifat azzali maka sejak dulu energinya, sesuai dengan hukum tersebut dan tentu tidak ada lagi kehidupan di alam modern ini, oleh karena itu pasti ada yang menciptakan alam yaitu tuhan.

No comments:

Post a Comment