Friday 12 October 2012

Integrasi Iman, Iptek Dan Akal



Islam merupakan ajaran yang sempurna. Kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Ada 3 inti ajaran islam yaitu iman, islam, dan ihsan. Ketiga inti ajaran itu terintegrasi didalam ajaran yang disebut dinul islam. Iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran islam. Ilmu bagaikan batang dan dahan. Batang itu mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon. Iptek yang dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan takwa akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakkan alam. Perbuatan baik seorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidak dibangun iman dan takwa. Sama seperti halnya pembangunan iptek yang dibangun tidak diatas iman dan takwa tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi lingkungan.

Keutamaan Orang Beriman Dan Berilmu

Manusia mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaan manusia karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama dalam diri manusia adalah akal. Akal berfungsi untuk berfikir dan hasil pemukiran itu adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya. Berkenaan dengan keutamaan orang-orang berilmu, Al Ghazali mengatakan :“ barang siapa berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmu bagi orang lain bagaikan matahari selain menerangi dirinya juga menerangi orang lain, dia bagaikan minyak kasturi yang harum dan menyebarkan keharumaannya dengan orang yang berpapasan dengannya “. Dari pernyataan diatas tampak bahwa Al Ghazali sangat menghargai orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Salah satu pengalamannya adalah mengajarkan kepada orang lain.

Tanggungjawab Ilmuwan Terhadap Alam Lingkungannya

Ada 2 fungsi utama manusia di dunia, yaitu sebagai abdun (hamba) ketundukkan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah SWT adapun esensinya sebagi khalifah Allah di muka bumi. Dia bertanggungjawab menjaga lingkungan tempat dia tinggal. Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali, sumber-sumber daya dan memanfaatkan dengan sebebas-bebasnya kemanfaatan karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendir, untuk menggali potensi alam dan untuk memanfaatkannya bagi keperluan ilmu. 

No comments:

Post a Comment